Indeks

50 TAHUN PUSDIK BRIMOB LEMDIKLAT POLRI 10 JUNI 1945 – 10 JUNI 2004

Pusat Pendidikan Brigade Mobil (selanjutnya disingkat dengan Pusdik Brimob Watokosek, Jawa Timur, sebelumnya bermama Sekolah Pedidikan Mobile Brigade (SPMB) berdiri pada tahun 1954, memasuki usianya yang ke-50 atau setengah abad. Selain telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup panjang, dipimpin oleh berbagai orang, tidak lepas dari keberadaan dan perkembangan Brigade Mobil sebagai bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia atan POLRI. Dalam pada itu Pusdik Brimob Watukosek juga telah mengeluarkan sejumlah alumini, mengukir sejumlah prestasi dan pengalaman-pengalaman lainnya yang dapat menjadi cermin serta motivasi bagi perkambungan selanjutnya. Keberadaan Pusdik Brimob Wanikosok selain memiliki tugas sebagai sarana regenerasi dalam tubuh Brimob khususnya, dan POLRI pada umumnya, peningkatan kualitas SDM, peningkatan mutu pelayanan dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan jasa pelayanan pada masyarakat atau public service khususnya dalam penyelenggaraan security (keamanan)

Keberadaan Pusdik Brimob tidak dapat dilepaskan dari induknya, yaitu Kesatuan Brigade Mobil, sebagai salah satu organ Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kasatuan Brigade Mobil Polri sesungguhnya merupakan kelanjutan dan kesatuan sejenis dari jaman pemerintah Hindia Belanda, yaitu Polisi Bersenjata yang bertugas menghadapi gangguan Kamtibmas yang beresiko tinggi. Misalnya gerombolan-gerombolan bersenjata yang membahayakan, baik bagi keamanan masyarakat maupun keamanan, negara. Pada masa pemerintahan Jepang, yaitu pada tahun 1944 kesatuan tersebut diberi nama Tokubetsu Kaisatsu Tai dan setelah kemerdekaan diubah dengan nama Pasukan Polisi Istimewa. Kesatuan Polisi Istimewa, khususnya yang ada di Surabaya di bawah pimpinan Mohammad Yasin pada tanggal 21 Agustus 1945 mengiringi proklamasi kemerdekaan, memproklamirkan sebagai Polisi Republik Indonesia dan berjuang bersama-sama rakyat. Kesatuan Poilisi istimewa pada masa revolusi atau perang kemerdekaan merupakan kesatuan yang bersenjata lengkap dan utuh sebagai salah satu kekuatan bersenjata dari Republik Indonesia. Takala Kepolisian Negara Republik Indonesia terbentuk pada akhir tahun 1945, Kesatuan Polisi Istimewa di Surabaya setelah bulan November 1945 mengundurkan diri ke daerah pedalaman, kemudian melakukan penyesuaian di dalam struktur organisasi Polri. Namanya pun diubah dari Polisi Istimewa menjadi Mobile Brigade (Mobrig) Kesatuan Mobrig di tingkat karesidenan, seperti KaresidenanSurabaya disebut Mobile Brigade Karesidenan (MBK) Surabaya,

Di bawah pimpinan M. Jasin Selain Karesidenan Surabaya, di Jawa Timur saat itu karesidenan lain yang memiliki kesatuan Brimob adalah Besuki (MBK Besuki) di bawah pimpinan Sutjipto Judodihardjo, dan Karesidenan Malang (MBK Malang), di bawah pimpinan Sjamsuri Mertojoso.
Pada awal tahun 1947 Polri Karesidenan Surabaya, yaitu MBK Surabaya yang berkedudukan di Pacet, pada bulan Januari 1947 dalam rangka memenuhi keperluan tugas- tugas Polri guna meningkatkan dan menyegarkan semangat perjuangan di garis depan kemudian membuka Sekolah atau Pendidikan dipimpin oleh PIP I Imam Bachri. Saat peresmian Pembukaannya dihadiri oleh Kepala Kepolisian Karesidenan Surabaya AKBP M. Doeryat dan stafnya.

Khusus untuk keperluan Brimob sendiri kemudian juga diadakan pendidikan, yaitu tatkala kesatuan ini bermarkas di Jombang pada masa perang kemerdekaan. Akan tetapi pendidikan yang diberikan masih sebatas mencukupi keperluan keamanan lingkungan dan memberikan latihan kepada orang-orang muda yang berminat guna membantu tugas-tugas Brimob pada khususnya dan membantu perjuangan bersenjata melawan penjajah Belanda.

Pada saat perang kemerdekaan usai karena Belanda telah mengakui kedaulatan dan kemerdekaan RI, kehidupan masyarakat atau kehidupan sipil telah normal kembali, karena pihak Belanda telah mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia, tugas Polri dengan Brimobnya mengalami perubahan. Sebelum pengakuan kedaulatan (1949) Polri dengan kesatuan Brimobnya berjuang dalam medan pertempuran secara langsung bersama dengan kekuatan bersenjata lainnya. Setelah 1949 sebagai aparat negara RI Polri melaksanakan tugas khusus dalam penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan penegakan hukum secara profesional. Di dalam suasana kehidupan kenegaraan yang baru itu Polri menata kembali lembaga-lembaga yang ada di lingkungannya, khususnya dalam lembaga pendidikan yang telah ada, seperti Sekolah Kepolisian Negara di Sukabumi ataupun membuka jenis-jenis pendidikan baru. Misalnya untuk kepentingan Brimob. Sesuai dengan kondisi masyarakat yang terus berkembang, misalnya untuk memenuhi keperluan regenerasi, pengembangan mutu SDM, peningkatan kualitas pelayanan, dan juga memenuhi rasio kebutuhan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, kemudian Pemerintah RI memutuskan untuk membuka sekolah khusus di lingkungan Brimob antara lain di Porong pada tahun 1954. Untuk memenuhi kebutuhan organisasi di lingkungan Polri, khususnya di bidang pendidikan kemudian juga dikembangkan jenis pendidikan lain di lingkungan Polri, selain Pusdik Brimob.

Exit mobile version