SEJARAH PUSDIK BRIMOB
SELINTAS TENTANG SEJARAH PUSDIK BRIMOB
- Berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri Nomor : /20/15/1954/PM tanggal
28 januari 1954 didirikan “SEKOLAH PENDIDIKAN MOBILE BRIGADE“ (SPMB),
dengan fungsi tempat Pendidikan dan Latihan khusus Mobile Brigade mengambil
tempat di Porong. - Namun demikian baru mulai operasional pada tanggal 10 Juni 1954 dengan Kepala
Sekolah dijabat oleh Komisaris Besar Polisi R. Pang Soeparto, sehingga tanggal
tersebut dianggap sebagi hari lahirnya SEKOLAH PENDIDIKAN MOBILE
BRIGADE. - Selanjutnya untuk mempersatukan seluruh personil dan sebagai identiras Pusat
Pendidikan Mobile Brigade diciptakanlah “SEMPANA PADMA WIDYA SAKTI”
dengan filosofi pendidikan yaitu “BUDI RAGA WIDYA DHARMA” yang disingkat
BIRAWIDHA ( CATUR DAYA SAKTI )
PENDAHULUAN - Membahas sejarah Pusdik Brimob tidak terlepas dari sejarah kerajaan dari jaman
ke jaman dan sejarah Brimob; - Pusdik Brimob Watukosek dijiwai oleh sejarah dari jaman ke jaman dan situs-situs
yang berada di sekitar Pusdik bBimob Watukosek; - Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945 Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi Satuan Polisi Pejuang dengan beraneka
ragam seperti Polisi Istimewa,Pasukan Perjuangan Polisi, Pasukan Polisi
Istimewa, dan Barisan Polisi Istimewa; - Disaat Polisi Istimewa di bawah pimpinan M Jasin ,melaksanakan pengunduran
dan pertahanan,banyak Pasukan Polisi Istimewa yang gugur sehingga M. Jasim
merekrut para pemuda mantan Heiho Keibondan untuk bergabung,dan merubah
nama Polisi Istimewa menjadi P3 /PPP/ Pasukan Perjuangan Polisi dan di didik di
Watukosek; - Pada tanggal 14 November 1946 berdasarkan Surat Perintah No Pol 12/78/91
seluruh Satuan Polisi tersebut disatukan dan dibentuklah satuan Mobile Brigade
(Mobrig); - Menghadapi serangan Belanda dipandang perlu melaksanakan pendidikan bagi
anggota yang akan melaksanakan di garda depan,maka dibuka pendidikan Mobrig
di Claket Pacet Mojokerto ,tempat yang pernah digunakan sebagai markas
pembrontak yang dipimpin oleh Mayor Sabarudin Komandan PTKR; - Tempat pendidikan itu di buka tanggal 15 Januari 1947 diresmikan oleh AKBP M
Doerijat,tak lama baru satu periode pendidikan berjalan tiba-tiba diserang oleh
Belanda sehingga melaksanakan pengunduran ke Batu Malang melalui kaki
Gunung Welirang Arjuno atas perintah M. Jasin; - Tak lama kemudian para Instruktur ditarik kembali menuju Pabrik Gula Ceweng
Jombang untuk membuka pendidikan.
ARTI HISTORIS SEBAGAI LOKASI PUSDIK BRIMOB - Lereng Gunung Penanggungan/Pawitro bagian utara terletak Watukosek sebagai
tempat pendadaran Brimob (Pusdik Brimob); - Karena Gunung Penanggungan dan sekitarnya merupakan situs yang memiliki
nilai
sejarah yang tinggi baik hubungan perjuangan bangsa ,integrasi
bangsa,pensucian diri dan proses regenerasi melalui Pendidikan; - Berdasarkan pemberitaan Prasasti Cunggrang pada abad x / tahun 851 Caka /
929 M. Mpu Sendek memindahkan Kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur
tepatnya adalah di desa Suci /Bulusari Gempol Pasuruan ,Suci adalah setingkat
Kabupaten sebagai Watek Bawang, Pusat Pelayanan Masyarakat (Publik Sevice),
Masyarakat diperintah menjaga Pertapaan di Pawitro dan menjaga Patirtan; - Selama tiga tahun Airlangga mendapatkan ilmu dengan bertapa di Pawitro dan
pada saat menjadi raja Airlangga membangun Patirtan menjadi Candi
Belahan/Tugu Belahan atau Sumber Tetek pada tahun 1041 , disibut Tugu
Belahan karena merupakan batas pembagian wilayah Kerajaan Kahuripan setelah
di bagi dua menjadi dua yaitu Daha /Kediri dan jenggolo oleh Airlangga kepada
kedua anaknya; - Fakta sejarah bahwa Watukosek
sebagai lembaga negara dibidang
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban Masyarakat.
JAMAN PERIODE MOJOPAHIT - Terdapat situs Batu Lantai yang cukup besar ,yang digunakan Ardaraja untuk
memancing dan mengintai pasukan Singosari yang dipimpin oleh Raden Wijaya
pada tahun 1292 M,tepatnya di sebelah selatan desa Carat,terlihat Pasukan
Singosari membawa Tunggul Merah Putih (sebagai lambang resmi Kerajaan
Mojopahit dwi warna /Gulo Klopo); - Sampai pada abad XVI wilayah utara penanggungan yaitu Gajah Mungkur
diatasnya Watukosek masih terus berfungsi sebagai Institusi Pendidikan sesuai
perkembangan kebudayaan pada jamannya.
POSISI PENANGGUNGAN DAN WATUKOSEK DALAM PERJUANGAN MELAWAN
KOLONIAL BELANDA ABAD XVII – XX - Pejuang Trunojoyo dari Madura yang menggabungkan dengan pasukan Makassar
dan Probolinggo melawan VOC (1677-1680), pusat pertahanan di
Surabaya,Kepeper (satu kilo dari Porong), Carat, Watukosek, G.Penanggungan
G.Arjuno, Welirang, Ngantang Kediri, sehingga Trunojoyo menorehkan
perjuangannya di sekitar Watukosek; - Perjuangan untung Suropati (1686-1707)
Utara Penanggungan, dataran Watukosek Rebut Carat sebagai pusat pertahanan
dan pertempuran,walaupun pada ahirnya Untung Suropati tertembak oleh Belanda
dan meninggal di Rebut Carat; - Perekrutan dan pendidikan pasukan perjuangan Polisi (P3) Setelah bertempur
selama 20 hari pada bulan Desember 1945,dalam rangka konsolidasi seluruh
potensi pertahanan dan penyusunan pasukan,Pasukan Polisi Istimewa di bawah
pimpinan M. Jasin mengganti nama menjadi Pasukan Perjuangan Polisi ( P3 )
membentuk markas di Sidoarjo; - Menurut penuturan ibu Utari putri dari mantan pejuang Mukari yang merupakan
anak buah M. Jasin ,tempat pendidikan setelah merekrut beberapa pemuda untuk
menjadi Pasukan Perjuangan Polisi adalah di sekitar Watukosek.
PENDIDIKAN DI PACET - Pacet yang terletak di kaki Gunung Welirang dan Arjuno yang oleh Mayor
Sabarudin Komandan Batalyon PTKR yang telah dilucuti ,dijadikan markas
besarnya dalam pengundurannya dari Sidoarjo; - Di Claket Pacet tersebut oleh Inspektur Polisi Soetjipto Danukoesoemo sebagai
Komandan MBK Surabaya dijadikan tempat Pendidikan; - Diresmikan tanggal 15 Januari 1947 dikunjungi resmi oleh kepala kepolisian
karesidenan surabaya AKBP M Doerijat beserta staf; - Setelah dua minggu teori maka di kirim ke garis depan untuk praktek pelajaran
yang di dapat di sekolah diawasi oleh PIP Imam Bahri,PIP Yusuf Jayengrono,PIP
R Abd Rahman; - Kepala Sekolah : PIP Imam Bahri;
- Pengajar : IP II Sambada,PIP II R Abd Rahman,PIP II Yusuf Jayengrono,KDP
Sukiji,KDP Sutoni,KDP Roslan,AP O B Suwarno,AP I Moch Rafii; - Mata Pelajaran Baris Berbaris, Persenjataan, Taktik Penyerangan/ Pertahanan/
Gerilya, Kepolisian, Sejarah Pahlawan, Bahasa Inggris, Menembak dan Gerak
Badan; - Sekolah tidak dapat berlangsung terus karena penyerbuan besar besaran oleh
Belanda dan menduduki daerah Pacet Mojokerto pada tanggal 17 Maret 1947; - Selanjutnya dibawah pimpinan PIP I Imam Bahri mendidik pemuda-pemuda calon
Mobrig di Komplek Pabrik Gula Ceweng Jombang.
PUSDIK BRIMOB WATUKOSEK - Sekolah Pendidikan Mobile Brigade Watukosek Porong;
- Bekas Pabrik Gula Porong dibeli oleh Kepala Kepolisian Negara RI seharga Rp
1.218.970 (satu juta dua ratus delapan belas ribu sembilan ratus tujuh puluh
rupiah); - Tahun 1952 ditempati Kompi 5165 Mobrig, Oleh Kepala Komando Kepolisian X
Jatim Soekarno Joyonegoro digunakan sebagai Pusat Pendidikan Ulagan
Kepolisian ( PPUK ) yang menjabat Komandan Pusdik waktu itu KP
CIptodipuro,KP Suprapto dan KP Sukaris; - Berdasarkan Surat Keputusan Perdana Mentri RI No 20/15/54/PM,tanggal 28
Januari 1954 tentang berdirinya Sekolah Pendidikan Mobil Brigade di Porong,
pada bulan Mei 1954 dalam rangka berdirinya SPMB administrasinya
dilaksanakan di Sukabumi, baru pada tanggal 10 Juni 1954 SPMB Porong
diresmikan oleh kapolri; - dalam perkembangannya mengalami perubahan , dengan cara reorganisasi
diantaranya SPMB menjadi Pusdik Brimob dan seterusnya.
STATUS PUSDIK BRIMOB DARI TAHUN 1954 HINGGA SEKARANG - Berdasarkan HUT Mobrig ke 16 tanggal 14 November 1961 Mobrig berubah nama
menjadi Brimob,pelaksanaan pendidikan tetap tidak berubah; - Waktu Komandan Pusdik Korp Brimob Kolonel Polisi RAS Marta Adi Subrata
Pusdik Korp Brimob di ganti nama menjadi Pusdik Oprasional Polri ( Pusdik Opsnal
Polri ) berdasar Surat Keputusan Danjen Kobangdiklat Polri No. Pol.
Skep/2954/VI/1975 ,tanggal 30 Juni 1975 kedudukan Mako di Porong.
STATUS PUSDIK BRIMOB DARI TAHUN 1954 HINGGA SEKARANG - Berdasar Surat Danjen Kobangdiklat Polri No. 484/VIII/1978, tanggal 23 Augustus
1978 Pusdik Opsnil Polri Porong dipecah menjadi dua; - Pusat Pendidikan Umum Polri disingkat PUDIKUM POLRI kedudukan di Porong
Komandan Pusdik Letnan Kolonel Polisi Moch Saleh, Struktural dibawah
Kobangdiklat Polri; - Pusat Pendidikan Brigade Mobil disingkat PUSDIK BRIMOB POLRI berkedudukan
di Watukosek ,Komandan Pusdik Brimob Letnan Kolonel Polisi S. Hadi Sutrisno,
Struktural dibawah Kobangdiklat Polri. Peresmian Pusdik Brimob Watukosek
bertepatan dengan Upacara HUT Brimob ke-32 tanggal 14 November 1978, Irup
Kapolri Jendral Polisi Awaludin Djamin.
MILITERESASI MOBRIG
AKBP Daryono Warsito dI SPMB ,Presiden Soekarno akan membentuk ABRI yang
terdiri dari Angkatan Perang dan Angkatan Kepolisian, namun R.S. Soekanto
menyampaikan keberatan dengan alasan untuk menjaga profesionalisme kepolisian,
apabila Presiden tetap memaksakan gagasan itu maka R.S. Soekanto menyatakan
“Pengabdiannya sampai disini saja” - DARMA BAKTI PUSDIK BRIMOB DARI MASA KE MASA SPMB (1954 – 1961)
- KEPEMIMPINAN KOMISARIS BESAR POLISI R. SOEPARTO SEKOLAH
PENDIDIKAN BRIGADE MOBIL (1961 – 1975); - KOMBES POL I R SUMIRAT ( 1961-1962);
- KOMBES POL R MOCH SUBEKTI DJOYOSOEWITO (1962-1966);
- KOMBES POL R M BENY HASAN (1966-1971);
- KOMBES POL J C HUWA GUNAS (1971-1972);
- KOMBES POL R BENNY MURDOKO (1972-1973)
- PUSDIK OPSNIL POLRI (1975-1978)
- KOLONEL POLISI R A S MARTA ADI SUBRATA (1973-1977)
- KOLONEL POLISI R HARTANA (1977-1978)
- DARMA BAKTI PUSDIK BRIMOB DARI MASA KE MASA PUSAT PENDIDIKAN
BRIMOB (1978 SAMPAI SEKARANG)
- KOLONEL POLISI S HADI SOETRISNO (1978-1982);
- KOLONEL POLISI R GUMILAR MARTA (1982-1985);
- KOLONEL POLISI H SUTRISNO (1985-1989);
- KOLONEL POLISI DRS D EDY DANUSYAM (1989-1991);
- KOLONEL POLISI DRS ACH FACHRI BAIDJURI (1991-1992);
- KOLONEL POLISI DRS SOEMADI MOEJIONO AS (1992-1993);
- KOLONEL POLISI DRS SUTIYONO (1993-1994);
- KOLONEL POLISI DRS TOTO S SUWALI (1994-1996);
- KOLONEL POLISI ATIM SUPOMO SMIK (1996-1998);
- KOLONEL POLISI DRS TS GULIANSYAH (1998- 1999);
- KOMBES POL DRS WS PATTIASINA (1999-2001);
- KOMBES POL DRS KRIS HERMANTO (2001-2005);
- KOMBES POL DRS KOMARUDDIN (2005-2008);
- KOMBES POL DRS NANDANG JUMANTARA (2008-2010);
- KOMBES POL DRS IRWANTO (2010-2011);
- KOMBES POL DRS HANDONO WARIH (2011-2014);
- KOMBES POL IRIANTO S.I.K, (2014-2014);
- KOMBES POL DRS RESTU M. BUDIYANTO,M.M., (2015-2015);
- KOMBES POL PRASETYO WARDHONO (2015-2018);
- KOMBES POL DRS EKO NUGROHADI,M.SI., (2018-2018);
- KOMBES POL ALMAS WIDODO KOLOPAKING (2018-2021);
- KOMBES POL HERI SULESMONO,S.I.K., (2021-2024);
- KOMBES POL DRS JOHN HUNTAL S. SITANGGANG,S.I.K.,M.HAN., (2024
2024); - KOMBES POL M. GUNTUR,S.I.K.,M.H., (25-06-2024 s.d. Sekarang).
RANGERS SEBAGAI PIONIR PELOPOR
- Pada tahun 1955-1956 dikirim 15 personil utk mengikuti pendidikan di Okinawa (2
gelombang) dan di Filipina; - Pada tahun 1956 direkrut 15 Agen Polisi lulusan SPN Sukabumi dididik untuk
memperoleh Kualifikasi Ranger di SPMB Porong oleh Lulusan Okinawa
gelombang I, lulus pada tanggal 20 Oktober 1956 sebagai lulusan Ranger
Pertama, ditempatkan sebagai Asisten Instruktur Ranger di SPMB.
RANGERS SEBAGAI PIONIR PELOPOR
Pada tahun 1959 mendidik 3 angkatan untuk Pembentukan Satuan Ranger:
- Angkatan I, input 196 output 117 menjadi Kie 5994 Ranger;
- Angkatan II, input 169 output 109 menjadi Kie 5995 Ranger;
- Angkatan III, input 242 output 114 menjadi Kie 5996 Ranger;
- Pada tahun 1961 ketiga kompi disatukan menjadi batalyon 1232 Ranger;
- Pada 14 November 1961 bersamaan dgn penganurhana penghargaan “Nugraha
Sakanti Yanottama” dilakukan peresmian penggantian nama dari Mobiele Brigade
(Mobrig) menjadi Brigade Mobil (Brimob); - Bersamaan dengan itu nama Rangers juga diganti dengan Pelopor , Batalyon 1232
Rangers berubah menjadi Batalyon 1232 Pelopor yang terdiri dari Kie A (eks 5994),
Kie B/ Pelopor (eks 5996), Kie C /Pelopor (eks 5997).
LAHIR, PEMBUBARAN DAN BANGKITNYA PELOPOR
- Pada tanggal 14 November 1964 berdasarkan Skep Men/ Pangak No Pol
32/XI/1964 dibentuklah Resimen Pelopor dengan Dhuaja nya yang mengandung
nama sakti “Wajracena”. bersamaan dengan itu dibentuk pula serta Resimen ,11
Rsimen Brimob Daerah. - Pada tanggal 17 Maret 1972 berdasarkan Skep Kapolri No 5 tahun 1972, Resimen
Pelopor dan Resimen Daerah lainnya dilikuidasi menjadi 10 Batalyon Brimob dan
62 Kompi BS. - Pada tanggal 2 Oktober 1997 berdasarkan Surat Perintah Kapolri No Pol. Sprin/
3055/X /1997 dilaksanakanlah latihan Kualifikasi Pelopor, yang personelnya
diambil dari personel Kompi Demlat pada Pusdik Brimob melalui suatu proses
seleksi dengan standar Pelopor, sehingga diperoleh sebanyak 48 personel
yang kemudian dilatih oleh para mantan Ranger dan Pelopor selama lima bulan
dan berhasil lulus dengan baik; - Pada tanggal 17 Oktober 1997, 48 personel yang telah mengikuti pendidikan
Pelopor tersebut, diresmikan menjadi Instruktur Pelopor oleh Kapolri, dalam hal
ini diwakili oleh Wakapolri Letnan Jenderal Polisi Drs Lutfi Dahlan; - Mengacu kepada Surat Perintah Kapolri No Pol Sprin/3157/X/1997 tentang
Susunan Kolat Polri Proja Polri Bidang Opsnal t.a. 1997/1998 Pusdik Brimob
diperintahkan melaksanakan Pendidikan Pelopor Angkatan Pertama sebanyak
300 personel, yang terdiri dari :
- 30 Paja lulusan Akpol tahun 1997 yang baru menyelesaikan pendidikan
Daspa Brimob Angkatan XII; - Satu Kompi dari Pusdik Brimob dipimpin Lettu.Pol Warisanto dan Satu
Kompi dari Batalyon B Resimen I Brimob. dipimpin Lettu Pol. Kamal Izzat; - Pada masa awal pasca reformasi nama “Pelopor” kembali tenggelam
karena phobia militeristik di lingkungan Polri walau pendidikannya tetap
berlangsung hingga beberapa angkatan di Pusdik Brimob Polri walau tidak
lagi mengadopsi selurih kurikulum awal.; - Nama Pelopor baru timbul lagi dilingkuangan Korps Brimob dan Sat
Brimobda sejalan dengan pemberlakuan Keputusan Kapolri Nomor Pol
Kep/53/X/2002 dan Kep 54/X/2002 tentang SOTK di tingkat Mabes dan
Polda dimana dibentuk Satuan II/Por dan Satuan III/Por dan Detasemen
Pelopor di tingkat daerah. namun demikian hal ini menimbulkan polemik
karena penggunaan kata pelopor sebagai kesatuan mengaburkan arti atau
makna pelopor sebagai kualifikasi perorangan yang jika disatukan dalam
satu wadah akan membentuk kualifikasi kesatuan jika pola didik
ranger/pelopor masih mengadopsi penuh pola pendidikan dari US.ARMY
SCHOOL OF RANGER FORT BENNING yg berlangsung selama 21
minggu terdiri dari 4 fase yaitu:
a. FASE I : PENDIDIKAN KEMAMPUAN DASAR PERORANGAN
MELIPUTI KEMAMPUAN JASMANI, TEKNIK-TEKNIK DASAR
PERORANGAN (BAK, BELA DIRI ), SELAMA 12 MINGGU;
b. FASE II : PENDIDIKAN KEMAMPUAN SATUAN DALAM IKATAN TIM,
SELAMA 6 MINGGU;
c. FASE III ; MANUVER LAPANGAN→PEMBULATAN→LULUS SAH
MENGGUNAKAN INSIGNA “PELOPOR” PADA BAHU KIRI;
d. FASE IV ; TEST MISSION MINIMAL 2 MINGGU→ SAH
MENGENAKAN INSIGNA “PELOPOR” PADA BAHU KANAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Surat-surat resmi dan terbitan khusus
B. Sumber-sumber responden
C. Buku-buku: - 50 Tahun Pusdik Brimob Watukosek
- 500 KM Sebuah Perjuangan Tanpa Angka oleh Moekari Tari Moekari
- Sejarah Perjuangan Polisi Soerabaya tahun 1945-1949
- Lintasan Perjalanan Kepolisian RI Sejak Proklamasi-1950
- Almanak Kepolisian Republik Indonesia 1982-1983
- Lintasan Sejarah Pusdik Brimob 10 Juni 1954-10 Juni 1994